Tuesday, August 11, 2015

Efek kompetisi

Google bilang, simpel saja: konten berkualitas untuk user manusia dan gampang diramban robot. Sesimpel itu. Apa yang menyebabkan satu halaman nomor satu untuk frasa pencarian tertentu, tetaplah rahasia. Tautan, komposisi dan densitas frasa kunci, umur situs dan lain sebagainya, tidak pernah secara jelas dan terang bagaimana faktor-faktor itu menjadikan satu halaman web jadi juara.
Lantas, para maser situsweb yang berkepentingan agar web yang diasuhnya gampang ditemukan,
berupaya mengakali indeksasi google. SEO jadi seni dan ilmu tersendiri. Google berkelit dengan mengganti ganti algoritma perambanan robot, algoritma indeksasi, dan algoritma penyajian hasil pencarian. 'Perang' kedua pihak terus berlangsung. Google ganti algoritma, master web mengedit halamanweb dan memodifikasi konstelasi link.
Menurut Wiki English, kontes SEO yang pertama adalah "Schnitzelmitkartoffelsalat" (kata yang sebenarnya adalah "Schnitzelwithpotatosalad" = Schnitzel dengan salad kenang) diselenggarakan para webmaster jerman dalam bahasa jerman. Konon, pada awalnya kontes ini diselenggarakan untuk mengetahui bagaimana mesin pencari melakukan tugasnya, meramban, mengindeks, dan menyajikan kepada para user. Tentu saja para pengelola mesin pencari menampik habis-habisan kesimpulan yang diajukan para analis atas hasil kontes.
Kompetisi alias kontes ini kemudian berkembang menjadi sarana iklan dan pengumpulan link. Banyak penyelenggara yang menggunakan kata atau frasa real untuk dijadikan kata kunci, yang jelas-jelas mengarah ke promosi. Beda dengan kontes yang murni kompetisi antar webmaster seperti berlomba juara satu di kata kunci "sulumits retsambew" yang sebenarnya adalah kebalikan dari "webmaster stimulus".
Sampah kompetisi tidak merusak hasil pencarian, karena diduga tidak akan ada yang mencari informasi tentang "sulumits retsambew".  Bandingkan dengan "Pak Fulan motivator sejati" atau "Bu Fulani ahli membuat sumur". Frasa real yang masih memiliki peluang yang cukup untuk diketikkan orang. Dan pasti hasil pencarian adalah sampah sisa kompetisi.


beli grosir sprei di bedibedi aja

No comments:

Post a Comment